Posts

Showing posts from 2010

Belum Siap

Aisyah menutup bukunya. Matanya terasa panas. Sejak pukul 13.00 WIB tadi ia berkutat pada soal-soal yang belum terselesaikan seluruhnya. Kini jam dindingnya berdentang, menunjukkan pukul 16.00 WIB. Aisyah merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya mencoba menghilangkan penat yang menggandrunginya. Hampir saja matanya terpejam, tiba-tiba dia terlonjak,. "Astagfirullahaladzim, aku belum shalat ashar!" Bergegas ia mengambil air wudhu. "Shalat dapat menghilangkan segala penat" pikirnya. Dengan khusyuk Aisyah memanjatkan do'a. Seusai shalat terasa berbeda. Perasannnya begitu tenang. Penat-penat yang melekat tadi sirna begitu saja. Namun bayangan tentang seseorang dalam pikirnya tak ikut sirna. Aisyah pernah hampir frustasi karena dia. Bagaimana tidak? Laki-laki itu sempat menbuat hari-hari Aisyah menjadi begitu indah dari biasanya. Setiap hari hanya senyuman yang Aisyah berikan saat lelaki itu masih mengisi hidupnya. Namun, saat Aisyah mulai mempercayaka

Aturan dibuat untuk dilanggar?

Busway merupakan pilihan paling tepat untuk dijadikan alat transportasi bagi saya untuk sampai ke rumah. Sepulangnya saya dari tempat kursus saya, ketika itu sekitar pukul 19.30 WIB, busway yang saya tumpangi penuh sesak. Maklum, jam pulang kerja. Alhasil, saya tidak berkesempatan mendapatkan tempat duduk. Ketika busway memasuki suatu halte di bilangan Jakarta Timur, terdapat salah satu dari sekian banyak penumpang yang membawa minum dan meminumnya di dalam bus. Padahal telah jelas terpampang pada kaca jendela busway "dilarang makan dan minum dalam busway". Kemudian terjadi percakapan antara petugas yang menjaga di pintu busway dengan penumpang tersebut.  Berikut percakapannya : petugas       : "Maaf pak, sudah ada aturannya dilarang makan dan minum dalam busway." penumpang : "Yaampun mas, itu kan hanya peraturan. Peraturan yang dibuat Tuhan saja berani saya langgar   apalagi aturan yang dibuat manusia." petugas       : "Tapi ini bukan masalah berani

Alat Pendeteksi Kata Hati

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna karena Allah SWT melengkapinya dengan akal, dan itu yang menjadikan manusia paling spesial di antara makhluk lain. Tapi Allah tidak menciptakan manusia dengan kemampuan membaca pikiran atau kata hati manusia. Walaupun dewasa ini, telah banyak manusia yang menurut pernyataannya bisa membaca pikiran seseorang hanya dengan menatap mata orang tersebut. Bahkan, sampai ada acara khususnya. Betapa mengagumkan kemampuannya itu. Tapi tidak semua orang memiliki kemampuan seperti itu. Entah darimana dan bagaimana mereka bisa melakukan hal menakjubkan itu. Bagaimana caranya supaya setiap orang bisa juga membaca kata hati seseorang? Dan apa jadinya ya bila ALAT PENDETEKSI KATA HATI benar-benar ada dan nyata? Mungkin manusia akan malu untuk berbohong. Karena kebohongannya tak berarti. Bahkan hanya menjatuhkan harga diri karena semua orang bisa membaca pikirannya. Hmmm bisa menghilangkan pendusta dari muka bumi ini nampaknya hahaha.

Kado Terindah

Saat kumandang adzan subuh sampai di gendang telingaku, aku terbangun dari mimpi indah ku tentangmu, seketika itu terbayang senyum indah yang terpasang di wajahmu. Senyum itu begitu melekat dalam anganku. Aku tak mau kehilangan senyum itu. Hanya ada namamu yang terukir dalam dinding hatiku. Hanya kumpulan berkas tentangmu yang mengisi setiap sudut ruang hatiku. Segera kuraih cermin kecil yang selalu kuletakkan di atas meja dekat tempat tidurku. Kutatap dalam-dalam bayangan pada cermin itu. Hanya ada aku. Aku dengan berjuta harapan yang belum pasti akan terjadi. Tapi harapan itu terlalu indah, hingga aku tak ingin melenyapkannya. Biarlah ku perilahara harapan itu. Akan ku jaga selalu dalam hatiku. Aku beranjak dari tempat tidurku. Segera ku ambil air wudhu untuk menjalankan kewajibanku. Aku ingin bersyukur atas hidup yang telah diberikan olehNya padaku. Kehidupan yang begitu indah. Indah karena terisi oleh cinta. Cinta yang tak pernah pudar terhapus waktu. Ku buka jendela kamarku,

BINTANG SIAPA ?

Image
Aku termenung dalam sudut gelap ruang Segala bayang masa lalu dalam pikirku menggenang Tiba-tiba ada sebuah bintang datang Sinarnya ubah gelap menjadi terang Lalu air mataku diusapnya Harapan itu masih ada katanya Tapi aku tak lekas percaya Diberikanlah indah senyumnya Dia mengajak ku terbang kelilingi langit Ditunjukkan padaku masih banyak yang lebih sakit Tapi mereka tak lekas jatuh sakit Dia berhasil buat aku bangkit Ku pandangi lekat sinar yang terpancar itu Ada kedamaian merasuki labirin hatiku Ingin rasanya bintang itu aku rengkuh Teganya dia malah beranjak meninggalkanku Aku berlari dengan gigih Bintang indah itu ku coba raih Tapi dia terlalu tinggi sulit ku gapai Oh sial tanganku tak sampai GUBRAK . . . Aku terjatuh dari kursi goyang nenek yang rusak Dan cahaya bintangnya sudah tak lagi nampak Sepertinya bukan aku yang layak

ARGOMETER ANGKOT

Alasan pertama memilih angkutan umum alias angkot sebagai alat transportasi adalah tarifnya yang RELATIF murah. Namun, tak jarang ditemui oknum supir angkot yang berbuat curang terhadap penumpangnya, misalnya saja kecurangan terhadap penumpang yang tidak mengetahui tarif angkot karena belum pernah menggunakkan angkot tersebut sebelumnya atau penumpang yang baru mengunjungi suatu daerah. Ada pula kecurangan pada oknum penumpang yang suka membayar ongkos tidak sesuai tarifnya dan langsung kabur begitu saja. Pernah terbesit dalam khayalan saya seandainya saja angkot juga memiliki argometer seperti layaknya taksi. Bedanya, taksi merupakan angkutan yang disewa secara pribadi sedangkan angkot angkutan yang disewa secara umum. Bagaimana caranya angkot memiliki argometer? Tiap penumpang kan tidak memiliki tujuan yang sama. Tetapi, tiap penumpang memiliki sidik jari yang berbeda bukan? Jika saat ini sistem absensi saja sudah bisa menggunakan sidik jari, mengapa tidak digunakan juga pada angkot