Posts

Ternyata Bukan Mimpi

Bukan suatu hal yang aneh ketika setiap perjalanan menyisakan sepenggal kisah. Memang pada hakikatnya, pelaku perjalanan akan mencari kisah, meski akhirnya hanya untuk dikenang. Dalam setiap duduk, berdiri, bahkan berjalanku kini tak lagi kosong. Ada beberapa penggalan kisah yang tersisa dalam memoriku. Masih ingin tinggal, masih ingin dikenang. Mungkin karena cukup bermakna. Kadang membuatku tersenyum. Kemudian membuatku terdiam dan berpikir ulang.  Beberapa mata ternyata punya metode sendiri untuk melihat suatu objek. Maksudku, objek yang sama belum tentu akan terlihat sama. Bagiku apel merah begitu mewah untuk dinikmati sebagai makan malam. Bagi putri salju setelah bangun tidur, apel merah terlalu bahaya untuk dikonsumsi. Meski tidak ada yang tahu apel itu mengandung racun atau mengandung zat baik. Beberapa kejadian menarik dan menyenangkan ternyata tak selalu baik untuk konsumsi jiwa. Boleh jadi ada yang tidak sesuai dengan nilai yang telah dipegang sejak lama. Kemudian ak

Open Trip: Main ke Prau Via Patak Banteng

Image
Bagi sobat urban yang biasanya suka cari tempat pelarian dari bising, penat, padat, atau apapun itu yang ibukota banget, waktu yang bisa digunakan setidaknya adalah di akhir pekan. Nah, untuk tipe pelarian diri akan terbagi lagi biasanya menjadi beberapa golongan. Buat yang uangnya melimpah ruah mah bebas, mau ke luar negeri atau luar angkasa barangkali. Namun, buat sobat misquin perlu mikir berulang kali. Liburan manis, yang gak bikin meringis, karena melihat dompet yang menipis. Oleh karena itu, main ke Prau selama tiga hari dua malam dengan biaya Rp 650.000 bisa dijadikan pilihan. Terlebih, perjalanan kali ini diselenggarakan oleh teman-teman dari Pulang Pergi Bareng (P2B) .Dari namanya pun sudah menarik, pulang pergi bareng ( udah berasa dilindungin dan gak bakal ditinggalin aja gitu hahaha ). Akibat ikut open trip sendirian sebelumnya (Lihat postingan Rasanya Ikut Open Trip: Main ke Ciremai... ) saya jadi ingin mencobanya lagi. Kali ini saya dapat info open trip dari taga

Bajingan Pahlawanku

Selain senja, hujan memang biasa dijadikan media untuk membantu mereflesikan diri. Aku adalah salah satu dari sekian juta orang yang menggunakan hujan untuk berselancar dalam memoriku. Dua tahun ini, hidupku tak pernah masuk dalam angan-anganku dulu. Benar juga, hidup penuh kejutan. Aku cukup terkejut dibuatnya. Dua tahun lalu, duduk-duduk santai di sofa mewah sambil menikmati secangkir kopi yang aromanya dapat merelaksasi seperti ini tidak pernah sebersit pun mampir dalam imajiku. Dua tahun lalu, mereka menganggapku seperti sampah. Kumal, bau, tidak terawat.  Tapi itu semua sudah berlalu. Dua tahun lalu, jika saja aku tidak bertemu dengan Mas Ridwan, mungkin mereka bisa saja membuangku ke Bantar Gebang atau tempat pembuangan sampah lainnya. Kau tahu? Mereka bilang Mas Ridwan itu tak lebih dari bajingan yang hanya ingin memanfaatkanku. Kau tahu? Bagiku, Mas Ridwan adalah pahlawanku. Mereka hanya tidak tahu keseluruhan ceritanya. Mereka hanya melihat apa yang ingin mereka lihat. Mer

Sajak Keseimbangan

Jika melangkah mulai terasa melelahkan maka jeda dapat dipertimbangkan Jika membuka jendela mulai tak terasa segar maka memejam mata bukan berarti tak tegar Jika tertawa tak lagi menyenangkan maka air mata dapat diandalkan Jika pikirmu semua mudah setelah membuka pagar maka tak perlu pergi karena takut menjadi tempat bersandar Karena sesungguhnya kemudahan bukan ada setelah kesulitan melainkan kemudahan ada bersama kesulitan

Senjaku

Aku suka senja ketika berada di tepi pantai Aku suka senja ketika berada di atas bukit Aku suka senja ketika berada di samping jendela yang terbuka Aku suka senja ketika senja hanya ada di benakku Tidakkah kau mengerti, senja? Ini bukan sekedar soal lokasi

Dalam Gelap

Tak jarang diri ini takut pada sesuatu yang tak bisa dilihat Tak mengapa jika mata ingin terpejam bergumul dalam gelap sementara Tak usah risau karena pun dalam gelap masih ada yang melihat dan terlihat Jika saja kau mau mengerti

Meski Lewat Mimpi

Jika hanya dengan menunggu malam adalah cara untuk bertemu denganmu Jika hanya dengan menutup mataku adalah cara untuk menatap indahmu Jika hanya dengan memikirkanmu lekat adalah cara untuk membuatmu hadir Aku akan lakukan meski lewat mimpi