Posts

Showing posts from September, 2018

Akibat Main ke Surya Kencana

Kali ini bukan perjalanan open trip, secara formal. Perjalanan ini juga bukan kali pertama aku main ke Surya Kencana. Namun, perjalanan kali ini tetap membawaku pada kisah lain, yang menyenangkan. Setiap perjalanan memang dapat dipastikan selalu menuai kisahnya sendiri. Berhubung aku gak terlalu pandai menginventariskan informasi mengenai kondisi jalur, waktu yang dibutuhkan, dan sebagainya (tersenyum saja aku lelah), aku mau berbagi tentang apa yang aku "dapatkan" dari perjalanan main ke Surya Kencana tempo hari. The only one who can help you is just yourself Mendapatkan teman baru memang menyenangkan. Namun, jika bertambahnya teman justru malah membuatmu lupa pada diri sendiri, rasanya melelahkan. Main ke gunung selalu memberi kejutan menyenangkan bagiku. Tuhan terlalu baik. Aku diberi teman baru di sini, tapi  aku juga diberi kesempatan untuk lebih mengenal lagi diriku. Bahkan bepergian dengan orang yang sama, akan menghasilkan kisah yang beda. Ya, aku tahu manusi

Taman Bermain

"Apa sih yang kamu cari?" Pernahkah terlintas pertanyaan semacam itu? Walaupun cuma sekelebat. Aku pernah. Kemudian aku berimaji perihal perjalanan menuju taman bermain. Aku, kamu, kalian, kita semua, seperti sedang diajak berlibur di sebuah taman bermain. Kita diberi kebebasan untuk melakukan apa pun di taman ini. Taman ini dikelilingi pagar dan beberapa papan peringatan. Di luar taman ada berbagai jenis medan, mulai dari jurang, daerah hewan liar, dan sebagainya. Sedangkan di taman ini banyak sekali wahana yang bisa digunakan untuk menyenangkan hati. Kami diberi waktu untuk menikmati momen di taman bermain ini. Nanti, semua akan dikumpulkan pada tempat yang telah ditentukan. Karena bermain di taman ini hanya liburan, kami harus kembali pulang. Aku melihat-lihat sekeliling. Ada yang menggelar tikar dan membuka perbekalan, kemudian menyantap sambil bergurau mesra. Ada pula yang berebut untuk dapat duduk dan main ayunan. Agak di pojok bahkan kulihat ada yang mendorong