Ternyata Bukan Mimpi
Bukan suatu hal yang aneh ketika setiap perjalanan menyisakan sepenggal kisah. Memang pada hakikatnya, pelaku perjalanan akan mencari kisah, meski akhirnya hanya untuk dikenang. Dalam setiap duduk, berdiri, bahkan berjalanku kini tak lagi kosong. Ada beberapa penggalan kisah yang tersisa dalam memoriku. Masih ingin tinggal, masih ingin dikenang. Mungkin karena cukup bermakna. Kadang membuatku tersenyum. Kemudian membuatku terdiam dan berpikir ulang. Beberapa mata ternyata punya metode sendiri untuk melihat suatu objek. Maksudku, objek yang sama belum tentu akan terlihat sama. Bagiku apel merah begitu mewah untuk dinikmati sebagai makan malam. Bagi putri salju setelah bangun tidur, apel merah terlalu bahaya untuk dikonsumsi. Meski tidak ada yang tahu apel itu mengandung racun atau mengandung zat baik. Beberapa kejadian menarik dan menyenangkan ternyata tak selalu baik untuk konsumsi jiwa. Boleh jadi ada yang tidak sesuai dengan nilai yang telah dipegang sejak lama. Kemudia...