Open Trip: Main ke Prau Via Patak Banteng

Bagi sobat urban yang biasanya suka cari tempat pelarian dari bising, penat, padat, atau apapun itu yang ibukota banget, waktu yang bisa digunakan setidaknya adalah di akhir pekan. Nah, untuk tipe pelarian diri akan terbagi lagi biasanya menjadi beberapa golongan. Buat yang uangnya melimpah ruah mah bebas, mau ke luar negeri atau luar angkasa barangkali. Namun, buat sobat misquin perlu mikir berulang kali. Liburan manis, yang gak bikin meringis, karena melihat dompet yang menipis. Oleh karena itu, main ke Prau selama tiga hari dua malam dengan biaya Rp 650.000 bisa dijadikan pilihan. Terlebih, perjalanan kali ini diselenggarakan oleh teman-teman dari Pulang Pergi Bareng (P2B).Dari namanya pun sudah menarik, pulang pergi bareng (udah berasa dilindungin dan gak bakal ditinggalin aja gitu hahaha).

Akibat ikut open trip sendirian sebelumnya (Lihat postingan Rasanya Ikut Open Trip: Main ke Ciremai... ) saya jadi ingin mencobanya lagi. Kali ini saya dapat info open trip dari tagar instagram #opentripprau. Kalau punya keinginan rasanya memang perlu dipikirkan, kalau perlu dibayangkan sedemikian rupa untuk memicu alam bawah sadar berkomunikasi dengan semesta hingga menjadikannya nyata. Halah. Tapi Prau memang salah satu tempat yang ingin saya tuju. Dan terwujudlah melalui open trip ini.

Perjalanan ini berlangsung antara 6-8 Juli 2018. Tempat kumpul yang ditentukan adalah Terminal Damri Kemayoran. Saya tiba satu jam lebih awal, tapi tetap menjadi 'generasi nunduk' saat menunggu waktu keberangkatan. Hingga sekitar setengah jam sebelum waktu keberangkatan, saya memberanikan diri bergabung dan menyapa salah satu dari mereka karena wajahnya pernah saya liat di instagram hehe. Singkat cerita bus berangkat sekitar jam 8 malam menuju Wonosobo, dan tiba sekitar jam 7 pagi. Perjalanan menuju basecamp menggunakan elf yang membutuhkan waktu sekitar dua jam. 

Kami diberi waktu untuk makan dan bersih-bersih atau ganti pakaian (bagi yang menjalankan). Jam setengah 12, kami bersiap memulai menapaki jalur pendakian Gunung Prau. Di bagian awal perjalanan, jalur berupa tangga dan jalur batu ala perkebunan warga. 

Dok. Panitia P2B

Satu jam pertama yang melelahkan sudah dilalui. Saatnya istirahat di Pos II.

Kapan lagi bisa solat beralaskan matras beratapkan langit biru berawan putih yang menyenangkan hehe. (Dok. Panitia P2B)

Ini dia gambaran jalur setelah pos II. Jadi lebih baik istirahat sejenak. Karena setelah ini jalur akan menanjak teruuuussss. Dan berakar! Oh iya bicara soal akar, saya sempat menanyakan pada teman P2B mengenai lambang P2B yang menggunakan gambar akar. Filosofinya sebenarnya panjang, secara garis besar adalah akar itu biasanya berada di bawah, cenderung tak terlihat, tapi justru yang menguatkan karena sebagai pondasi pohon. Akar itu lambang kesederhanaan. Akar itu penolong. Harapannya teman-teman P2B bisa seperti itu. Bagi yang penasaran lebih lanjut mengenai perakaran ini silakan tanya langsung aja ya hehe.

Pos II (Dok. Panitia P2B)

Gambaran kondisi jalur menuju Pos III (Dok. Panitia P2B)

Boleh lanjut langsung sampe puncak aja gak sih? Pada intinya perjalanan ini melelahkan. Jadi jangan sepelekan gunung hanya karena ketinggiannya tidak mencapai 3000 mdpl atau apapun itu. Main ke gunung tetap harus pakai perencanaan dan persiapan. Oh iya, tapi jangan terlalu khawatir. Di jalur Patak Banteng ini akan banyak ditemui warung-warung yang bisa digunakan untuk tempat recharge. Ada semangka loh!

Salah satu warung di Jalur Patak Banteng.

Kabar baik lainnya adalah.... beberapa provider masih mampu menangkap sinyal. Jadi sambil istirahat bisa sambil video call dengan orang terkasih eheehe.
Everybody has their own way to 'recharge' the energy :p

Singkat cerita, sampe di puncak! Meskipun membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk sampe di sini (dua kali lebih lama dari yang orang-orang ceritain di blog mereka, hiks). Dengan segala bantuan yang datang. Dengan segala kesabaran yang tetap mau jagain keong kayak saya ini. Dengan segala kebaikan-kebaikannya, makasih ya.

Pameran bendera hehehe

Makan dan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan karena suhunya dingin banget. Jangan lupa bangun pagi daaan.... nikmatilah keindahan sunrisenya.






Untuk dokumentasi yang lebih rinci, cek aja instagramnya @pulangpergibareng. Thanks for the trip. And here's the mini story...


Comments

  1. Kereeennnn .... Jangan lupa cek ig kita yahhhh @pulangpergibareng

    Regards.
    Raha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Series: Gadis Kretek (2023)

Review Film: Petualangan Sherina 2, Membangkitkan Memori Masa Kecil

Series Celebrity di Netflix