Posts

Showing posts with the label pengalaman

"Udah Isi Belum?"

Ternyata, bener juga ya, tiba juga saatnya aku memasuki pertanyaan itu. Jadi pagi ini, sekitar jam 6 pagi, aku nganterin suamiku ke depan karena dia mau berangkat kerja. Kebetulan ada ibu-ibu lewat, berpapasan lah kami. Kemudian salah satunya bertanya, "udah isi belum?" Awalnya aku bingung mau jawab apa. Tapi sekian detik kemudian, aku jawab aja, "alhamdulillah, udah bu tadi isi nasi goreng." Kemudian ia tertawa. Ternyata ini rasanya, bahagia melihat orang lain bahagia. Uuuuwww~ By the way , aku tau kalo tiap orang punya kapasitas coping dan kadar rentannya masing-masing, tapi jangan lupa juga kalo kita bisa milih loh. Kalo bisa, latihan yuk untuk gak menyandarkan kebahagiaan diri sendiri pada orang lain, begitu pun untuk kesedihan maupun kekecewaan. Kalo bisa... Tapi kalo mau, pasti bisa sih hehehe. Lagipula, mungkin yang bertanya semacam itu juga hanya berupaya untuk akrab, atau bahkan merasa sudah akrab, jadi menurutnya oke aja untuk nanya pertanyaan itu, kapanpu

Dengarkan Dirimu

Image
Oke, ini mestinya jadi jurnal kemarin. Cuma karena hidup emang sepenuh-kejutan ituuuh, jadi gagal posting. heheheh alasan! Nemu Mainan Baru Jadi kemarin tuh aku nemu aplikasi buat nyoret-nyoret gitu. seru sih. Sebenernya nemunya pas lagi scroll twitter, di kolom reply dari thread komikus gitu. Nama aplikasinya Autodesk SketchBook . Bisa diunduh dari playstore. Trus kucoba-coba deh. Ini hasil karya awalku... Yang ini masih kurang masuk akal sih ya, karena kayaknya si orang ini bisa terbang gitu buat bisa duduk di ayunannya yang super duper ketinggian dari daratan hehehehe. Kalo yang ini masih busuk ajasih tulisannya juga heheheh. Jariku perlu dilemesin lagi nih. Sangat sangat sangat sangat sangat perlu laaaah. Inner Voice is Real Pernah gak sih ngerasa kayak ada suara yang bisikin gitu? Entah itu namanya apa, inner voice? intuisi? suara hati? Ya pokoknya itu lah. Kemarin itu ada kayak yang bisikin gitu deh. Nah aku ikutin, dan itu beneran membantu. Sebe

Akibat Main ke Surya Kencana

Kali ini bukan perjalanan open trip, secara formal. Perjalanan ini juga bukan kali pertama aku main ke Surya Kencana. Namun, perjalanan kali ini tetap membawaku pada kisah lain, yang menyenangkan. Setiap perjalanan memang dapat dipastikan selalu menuai kisahnya sendiri. Berhubung aku gak terlalu pandai menginventariskan informasi mengenai kondisi jalur, waktu yang dibutuhkan, dan sebagainya (tersenyum saja aku lelah), aku mau berbagi tentang apa yang aku "dapatkan" dari perjalanan main ke Surya Kencana tempo hari. The only one who can help you is just yourself Mendapatkan teman baru memang menyenangkan. Namun, jika bertambahnya teman justru malah membuatmu lupa pada diri sendiri, rasanya melelahkan. Main ke gunung selalu memberi kejutan menyenangkan bagiku. Tuhan terlalu baik. Aku diberi teman baru di sini, tapi  aku juga diberi kesempatan untuk lebih mengenal lagi diriku. Bahkan bepergian dengan orang yang sama, akan menghasilkan kisah yang beda. Ya, aku tahu manusi

Open Trip: Main ke Prau Via Patak Banteng

Image
Bagi sobat urban yang biasanya suka cari tempat pelarian dari bising, penat, padat, atau apapun itu yang ibukota banget, waktu yang bisa digunakan setidaknya adalah di akhir pekan. Nah, untuk tipe pelarian diri akan terbagi lagi biasanya menjadi beberapa golongan. Buat yang uangnya melimpah ruah mah bebas, mau ke luar negeri atau luar angkasa barangkali. Namun, buat sobat misquin perlu mikir berulang kali. Liburan manis, yang gak bikin meringis, karena melihat dompet yang menipis. Oleh karena itu, main ke Prau selama tiga hari dua malam dengan biaya Rp 650.000 bisa dijadikan pilihan. Terlebih, perjalanan kali ini diselenggarakan oleh teman-teman dari Pulang Pergi Bareng (P2B) .Dari namanya pun sudah menarik, pulang pergi bareng ( udah berasa dilindungin dan gak bakal ditinggalin aja gitu hahaha ). Akibat ikut open trip sendirian sebelumnya (Lihat postingan Rasanya Ikut Open Trip: Main ke Ciremai... ) saya jadi ingin mencobanya lagi. Kali ini saya dapat info open trip dari taga

Aturan dibuat untuk dilanggar?

Busway merupakan pilihan paling tepat untuk dijadikan alat transportasi bagi saya untuk sampai ke rumah. Sepulangnya saya dari tempat kursus saya, ketika itu sekitar pukul 19.30 WIB, busway yang saya tumpangi penuh sesak. Maklum, jam pulang kerja. Alhasil, saya tidak berkesempatan mendapatkan tempat duduk. Ketika busway memasuki suatu halte di bilangan Jakarta Timur, terdapat salah satu dari sekian banyak penumpang yang membawa minum dan meminumnya di dalam bus. Padahal telah jelas terpampang pada kaca jendela busway "dilarang makan dan minum dalam busway". Kemudian terjadi percakapan antara petugas yang menjaga di pintu busway dengan penumpang tersebut.  Berikut percakapannya : petugas       : "Maaf pak, sudah ada aturannya dilarang makan dan minum dalam busway." penumpang : "Yaampun mas, itu kan hanya peraturan. Peraturan yang dibuat Tuhan saja berani saya langgar   apalagi aturan yang dibuat manusia." petugas       : "Tapi ini bukan masalah berani