Surat Untuk Diriku
Hai, Ratih..
Ini aku, dirimu.
Telah kita lalui bersama 11.961 hari, mulai dari hari pertama tangisanmu bergema di rumah sakit itu, hingga hari ini, saat tangisanmu mulai kau simpan untuk diri sendiri.
Tentu ada hari di mana hidup terasa mudah, jalan terarah, membuat senyummu merekah. Meski ada juga hari yang membuat matamu merah, atau kepalamu terasa mau pecah.
Setelah banyak hari yang dijalani, aku bersyukur bahwa pandangammu soal "hidup bahagia" bukan hanya tentang merasa senang dan gembira, tapi menerima. Ada hari di mana harapanmu kau pikir tak terwujud. Padahal barangkali ia mewujud hal lain.
Kita sama-sama belum tahu pasti apa yang akan terjadi nanti. Tapi tenang aja, sebagai makhluk yang diciptakan oleh zat yang Maha Menyayangi, gak mungkin kita ditinggalin sendiri. Tawa, tangis, marah, bangga, kecewa, biarkan itu jadi tambahan warna untuk kanvas hidup kita. Biar seimbang.
Inget ya, tugas kita sekarang tuh berusaha dan berdoa. Buat nentuin hasilnya, percaya aja, Allah mengetahui apa yang kita gak ketahui. Lagipula tugas ini cuma sebentar kok, nikmati aja yaaa! Have fun! 😘
Comments
Post a Comment