Hidup dan Mendaki

Menurutku, hidup itu sama halnya dengan mendaki gunung. Dalam hidup pasti terdapat tujuan-tujuan yang harus dicapai. Begitu pun dengan mendaki gunung, menapakkan kaki di puncak merupakan tujuan tertinggi. Untuk mencapai tujuan tertinggi dibutuhkan tekad dan doa yang begitu kuat. Keputusasaan tidak akan membantu dan hanya membuang waktu.

Dalam mendaki terdapat bermacam medan yang akan dilalui, kadang berbatu, kadang landai, kadang terjal, kadang licin. Dibutuhkan ketelitian dalam memilih jalan yang harus ditempuh. Menempuh jalan pintas bisa saja salah arah. Jalan yang salah akan mencelakakan pada akhirnya. Jalan yang benar mungkin saja melelahkan karena lebih jauh atau pun lebih sulit medannya. Namun, jalan yang benar akan membawakan keindahan yang terjadi pada waktu yang tepat. Begitu pun dalam hidup. Kadang kebahagiaan datang. Kadang pula cobaan yang datang silih berganti. Mungkin Tuhan hanya ingin tahu seberapa kuat tekad yang dibuat dan doa yang dipanjatkan. Tuhan juga memberi opsi, solusi mana yang akan dipilih atas cobaan-cobaan-Nya. Hidup itu pilihan bukan? Semakin dekat dengan Tuhan, semakin bijak juga memilih jalan mana yang terbaik.

Ketika melangkah untuk mencapai puncak, sesekali boleh melihat ke belakang. Hanya untuk tahu sejauh mana kaki telah melangkah. Tapi tetap fokuskan arah ke depan. Tetap kobarkan semangat untuk mencapai puncak. Medan yang terjal tak bisa dipungkiri membuat lelah lebih cepat menghampiri. Jika mulai lelah, beristirahatlah. Tak perlu merasa malu, manusiawi kok. Asal, jangan pernah menyerah! Hidup juga tak jauh berbeda dengan itu. Masa lalu itu perlu, hanya untuk referensi masa depan. Supaya kesalahan yang telah terjadi tidak akan pernah terulang. Manusia kan harusnya lebih baik dari keledai. Kadang cobaan terasa begitu berat, membebani. Namun, hanya iman yang mampu memotivasi diri supaya tetap bertahan dalam kehidupan ini. Percayalah, Tuhan itu begitu baik, takkan memberi cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya.

Saat waktunya tiba, kaki menapak di puncak, bersyukurlah. Tiada yang lebih indah. Kesombongan itu tiada gunanya. Hanya memperlambat langkah dan menjauhkan jarak dengan-Nya.


-G 1109 UI-

Comments

Popular posts from this blog

Review Series: Gadis Kretek (2023)

Review Film: Petualangan Sherina 2, Membangkitkan Memori Masa Kecil

Series Celebrity di Netflix