Untuk Apa Sih Mendaki Gunung?
Mendaki gunung kerap kali dipandang sinis oleh sebagian orang yang mungkin
belum mengetahui sensasinya. “Untuk apa sih
mendaki gunung? Lebih baik tidur di rumah!” Memang, mendaki gunung itu
menghabiskan waktu, tapi masih lebih baik daripada dihabiskan untuk tidur.
Terlalu banyak tidur hanya akan membuat bermimpi semakin lama. Ada istilah
hidup itu berawal dari mimpi, tapi mendaki gunung akan membuat hidup tidak
sekedar bermimpi.
“Untuk apa sih mendaki gunung?
Berbahaya!” Paradigma mereka mungkin masih menyangka bahwa gunung yang berisi
hutan dan berbagai binatang yang hidup di dalamnya akan membahayakan raga.
Padahal dalam kehidupan sebenarnya terdapat bahaya-bahaya yang sulit dibedakan
sehingga akan lebih membahayakan, tidak hanya raga tapi juga jiwa.
“Untuk apa sih mendaki gunung?
Mencari masalah saja!” Masalah itu kan bukan
hanya ada di gunung, di mana pun dan kapan pun masalah juga bisa saja ada. Lagi
pula hidup ini kan pembelajaran atas
semua masalah, bagaimana menyikapi dan memecahkannya. Tidak perlu khawatir
dengan masalah, semua penyakit saja ada obatnya, semua masalah juga pasti ada
penyelesaiannya.
“Untuk apa sih mendaki gunung?
Membutuhkan biaya besar!” Bukankah untuk mendapatkan yang diinginkan ada harga
yang harus dibayar? Sekedar timbal balik. Setiap ibadah yang dilakukan pun
mendapat imbalan pahala dari-Nya, apalagi untuk menikmati gunung yang
keindahannya tidak diragukan lagi.
Tuhan menciptakan segala sesuatu
pasti beserta manfaatnya. Begitu pula gunung. Gunung diciptakan untuk didaki,
dinikmati keindahannya, dimaknai, dan jangan lupa dijaga kelestariannya.
Terkadang alam bisa menjadi guru paling baik untuk pembelajaran hidup dan jiwa
ini.
Comments
Post a Comment