Bukan Putri Salju

Saya tidak memiliki cermin ajaib. Namun, saya tahu bahwa wanita paling cantik di dunia ini memang bukan saya. Saya bukan putri salju. Penyihir itu tak perlu memberi saya apel beracun. Meski mereka bilang tiap wanita memiliki kecantikannya sendiri. Kemudian saya kembali bercermin. Mungkin mereka benar, mungkin.  Saya memang bukan putri salju yang didampingi tujuh kurcaci. Saya didampingi lebih dari tujuh orang, yang lebih dari kurcaci. Mereka membuat hidup saya lebih hidup.

Saya tidak akan tertidur dalam waktu lama untuk menunggu kamu datang. Saya takut keliru antara maya dan nyata. Jangan biarkan saya terjebak dalam ruang ilusi. Saya belum memiliki petanya. Saya tak boleh tersesat. Saya tak bisa hidup terlalu lama dalam dunia itu. Saya ingin hidup dalam dunia kamu. Saya rasa lebih banyak kebahagiaannya. Tapi kelihatannya dunia itu masih ditutup rapat. Di mana kuncinya?

Saya melihat senyum itu, begitu menawan. Lalu bayang-bayangmu tak lekas berhenti menari dalam khayal diri. Saya memang yang membiarkannya tumbuh. Kemudian kamu sesekali datang membantu merawatnya. Saya kira kamu menyanggupi. Ternyata saya terlalu tinggi berasumsi. Kamu membuatnya hampir mati dengan diammu. Namun, entah mengapa saya masih ingin memeliharanya. Meski saya tahu tanpa bantuan kamu akan terasa sia-sia. Saya bisa menunggu lebih lama, tapi bukan dengan tidur. Saya bukan putri salju.

Comments

Popular posts from this blog

Review Series: Gadis Kretek (2023)

Review Film: Petualangan Sherina 2, Membangkitkan Memori Masa Kecil

Series Celebrity di Netflix