Aku Bosan
“Tuhan,
aku bosan menjadi ulat. Mengapa Kau menciptakan aku sebagai ulat? Ulat itu
menjijikan. Banyak manusia yang berusaha menghindariku. Ulat itu mengerikan.
Banyak manusia yang teriak histeris ketika melihatku bahkan ada yang berusaha
melenyapkanku. Mengapa Kau menciptakan aku sebagai ulat? Aku bosan menjadi
ulat.”
Ah,
lucu juga rupanya mengingat masa lalu. Benar juga, biar bagaimanapun, masa lalu
tidak akan bisa dihapus begitu saja. Masa lalu juga merupakan bagian dari diri
kita. Aku teringat pada masa ketika aku begitu kasar bertanya pada Tuhan
mengapa Dia mencipatakan aku sebagai ulat. Waktu itu aku begitu membenci
diriku. Aku merasa tidak berguna. Aku merasa tidak memiliki apa-apa. Namun,
Tuhan selalu punya alasan. Waktu selalu memiliki peran dalam perubahan.
Kini
aku bisa membantu pembuahan pada bunga. Kini aku memiliki sayap. Aku bisa pergi
kemana pun aku mau. Kini banyak manusia yang bahagia melihat kehadiranku.
Mereka yang kala itu berteriak ketakutan, justru paling sering tersenyum
sekarang.
Ternyata
Kau menciptakanku sebagai ulat untuk menjadikanku kupu-kupu yang indah. Maaf
aku menghabiskan banyak waktu merajuk pada-Mu. Semoga ulat-ulat lain mengerti,
bahwa mereka beruntung diciptakan sebagai ulat.
Comments
Post a Comment