Are You Sad?

"lu sedih gak sih?"

Seseorang yang sangat dekat denganku, seseorang yang bisa dibilang paling banyak mendengar kisahku, mengirimkan pesan singkat itu. 

Beberapa kejadian memang terasa tak mudah. Kadang aku dibuat meneteskan air mataku. Kadang aku dibuat merasa tak berdaya.  And it sucks, honestly.

Bukan bermaksud menyalahkan, tapi mungkin doktrin masa kecil cukup berpengaruh tanpa kita sadari. Tak jarang, orang tua cenderung melarang atau bahkan mungkin di beberapa kasus, ada orang tua yang memarahi anaknya ketika menangis, terlebih di depan umum. 

"Jangan nangis, malu tuh diliatin banyak orang!"

Kemudian pikiran itu bersarang cukup lama. Menangis adalah hal memalukan. Menangis membuatmu terlihat lemah. Padahal yang harus kau tunjukkan adalah kekuatanmu. Jangan. Menangis!

Padahal kan sayang sekali ya, bayangkan kalau kita tak menangis dalam jangka waktu yang cukup lama. Mungkin kelenjar air mata yang kita punya mulai lupa jati dirinya, mulai lupa perannya hehehehe. Ya karena terbiasa dipaksa untuk tidak memproduksi air mata, ia kehilangan kemampuannya.

Kembali ke pertanyaan pesan singkat itu. Ya, aku sedih. Aku bahkan mulai bisa menangis di depan temanku. Di antara mereka ada yang menanggapinya dengan gurauan, ada pula yang memelukku, ada juga yang memberi dukungan meski lewat kata.
 
Aku kini percaya, merasa sedih bukanlah hal buruk. Beberapa hal memang seolah sengaja dibuat tidak sesuai dengan yang kita bayangkan, meleset dari yang kita rencanakan. Beberapa hal bahkan bisa saja terjadi tanpa pernah kita bayangkan sebelumnya. Life is full of surprises, they said.

It's okay to be sad, it's okay if you wanna cry. Namun, kau harus tetap ingat alasan di balik semua kesedihanmu itu, semua tangisanmu itu. Seperti anak kecil yang menangis karena es krim yang ia inginkan sudah habis di toko langganannya. Atau karena ia terjatuh ketika belajar bersepeda. 

Akupun masih belajar mengelola rasaku. Aku mulai mencoba mengidentifikasi saat aku merasa sedih, saat aku merasa senang, saat aku merasa marah. Kita perlu tahu dulu jenis emosi apa yang sedang kita rasakan, untuk kemudian memikirkan tanggapan apa yang perlu dilakukan.

How about you? Are you sad?
 

Comments

Popular posts from this blog

Review Series: Gadis Kretek (2023)

Review Film: Petualangan Sherina 2, Membangkitkan Memori Masa Kecil

Series Celebrity di Netflix