Review Series Netflix: Mask Girl (2023)

 

Series baru keluaran Netflix hasil adaptasi dari webtoon yang cuma 7 episode ini awalnya kupikir drama romance ala ala cinderella. Tapi ternyata.....

Oke, sedikit ringkasan cerita tentang series ini. Jadi, ada seorang gadis yang dari kecil punya mimpi untuk bisa jadi penari, tampil depan banyak orang. Riuh sorak dan tepuk tangan penonton menjadi kebahagiaan tersendiri untuk Kim Momi ini. Namun, mimpinya itu seolah harus dikubur karena standar kecantikan masyarakat Korea gak sesuai sama dirinya. Banyak yang nge-bully dia karena dianggap gak cantik, bahkan oleh ibunya sendiri. Padahal skill dance Momi ini bagus.

Setelah dewasa, dia mau mulai melupakan mimpinya. Karena merasa mimpinya untuk bisa debut jadi penari itu sulit, tapi keinginan untuk menari dan ditonton banyak orang itu tetap ada. Momi nemuin cara lain untuk bisa menari depan banyak orang, tapi gak menunjukkan wajahnya, yaitu dengan pakai topeng. Ia melakukan pertunjukkan tariannya di platform online dan dikenal Mask Girl.

In real life, di kantornya Momi, ada anak baru namanya Areum, dan dia ini mencoba menjilat banyak orang termasuk atasannya. Tapi di mata Momi, bosnya ini gak kayak cowok pada umumnya. Dia ganteng, tapi tetep stay cool gitu, kayak gak terpengaruh sama godaan Areum. Makanya Momi suka.  Tapi ternyata, itu semua cuma ketika di depan banyak orang. Momi akhirnya tau, kalo mereka berdua suka bermesraan saat kantor sepi. Padahal katanya bos itu sudah menikah. 

Oke sampai sini terlihat normal yaaa alurnya. Makanya kupikir ini bakalan jadi drama ala ala cinderella, yang nantinya bakal ada pangeran yang jatuh cinta apa adanya sama Momi. In short, Momi ketemu pria yang mau mencoba memperkosanya. Dia melawan, tapi berujung kecelakaan dan pria itu meninggal. Trus ada pria lain yang "katanya" suka sama Momi tapi ternyata dia juga memperkosa Momi. Nah di sinilah mulai ada konflik menuju klimaks. Terjadi pembunuhan dan Momi menghilang. Mencoba hidup baru dengan identitas baru. Belakangan, Momi tau kalo dia hamil. Sisa episode lainnya  nyeritain balas dendam ibunya si pria yang dibunuh Momi, Ju Oh Nam. Dan si ibu ini jadi salah satu tokoh kunci yang punya sudut pandang sendiri di salah satu episode.

Tiap episodenya, series ini menampilkan sudut pandang dari tokoh-tokoh terkait. Jadi bakal ada scene yang diulang, tapi beda sudut pandang. Menurutku itu yang bikin series ini tambah menarik. Gaya penceritaan kayak gini buatku bisa jadi media belajar empati, kejadian yang sama bisa dimaknai beda akibat interpretasi masing-masing tokoh. Nonton series ini bikin kita berpikir ulang karena banyak "oh-ternyata" momen.

Ada salah satu episode yang beberapa menitnya dibuat black and white, yaitu ketika Kim Momi dipenjara. Tayangan hitam putih ini kayak ngasih visual yang bikin penonton punya pemaknaan tersendiri. Kalo aku sendiri ngeliatnya tuh kayak tiap orang punya sisi gelap masing-masing. Nah, balik lagi ke kalian kalo liat ini dapat maknanya gimana. 

Poin besar lainnya yang aku tangkap adalah tentang pengorbanan seorang ibu. Aku sadar, gak ada ibu yang sempurna karena ibu juga manusia. Seorang ibu juga bisa berbuat kesalahan, tapi seburuk-buruknya ibu, naluri keibuannya akan membuat ia kuat melakukan pengorbanan apapun demi anaknya. Di series ini dikasih gambaran masing-masing perjuangan seorang ibu, mulai dari ibunya Kim Momi, ibunya Ju Oh Nam, sampai Kim Momi sendiri saat menjadi ibu. 

Menurutku, series ini layak banget buat ditonton. So, happy watching on Netflix guys!



Comments

Popular posts from this blog

Review Film: Petualangan Sherina 2, Membangkitkan Memori Masa Kecil

Review Series: Gadis Kretek (2023)

Series Celebrity di Netflix