Bolehkah Aku Menyimpan Kenangan Ini?

Jumat malam di jalanan Jakarta merupakan salah satu sarana untuk melatih kesabaran. Aku tidak naik kereta karena sedang ada gangguan rel anjlok di Stasiun Jatinegara, jadi aku memilih naik motor. Jadilah perjalanan panjang dari kantor menuju rumahku harus kuhadapi dengan sabar. Entah sial atau berkah,di tengah perjalanan hujan ikut menemani perjalananku. Kuarahkan motorku ke tepi jalan untuk memakai jas hujan. Kemudian, lagi-lagi aku ingat momen indah itu. Ya, apalagi kalau bukan kenangan bersamamu.

Waktu itu kamu menjemputku dengan motor merah pujaanmu. Bahkan banyak pula orang yang ikut memuja motormu. Jika saja kamu tahu, ada beberapa temanmu yang dengan nyinyir mengatakan bahwa aku beruntung bisa menjadi teman dekatmu, karena kamu memiliki motor merah itu. Aku tak habis pikir, apakah menurut mereka kamu tidak lebih berharga? Jika saja mereka tahu, aku tak pernah ikut memuja motor merah itu. Jika saja mereka tahu, pupil mataku membesar ketika aku melihatmu, bukan motor merah itu.

Saat itu, hujan juga turun cukup deras di tengah perjalanan. Namun kamu tak menawarkan jas hujan ataupun menepikan motormu supaya kita berteduh. Aku cukup heran dan berasumsi dalam batin, "Kok ada lelaki yang membiarkan teman perempuannya kehujanan? Bukannya naluri lelaki itu melindungi perempuan?" Daripada berlarut dalam asumsi pribadi, aku beranikan diriku untuk konfirmasi.

"Kamu gak bawa jas hujan?"
"Bawa."
"Hujannya deras, gak mau pakai jas hujan dulu?"
"Bukannya kamu suka hujan?"
"Tapi bukan hujan-hujanan seperti ini juga."

Kemudian kamu menepikan motormu, membalikkan badan ke arahku. Kau buka helm merah itu.

"Aku kira, saat seseorang menyukai sesuatu, ia akan menghilangkan jarak. Karena kamu suka hujan, jadi kukira kamu akan senang jika bisa basah karenanya, tidak perlu jas hujan."
"Lalu mengapa kamu membawa jas hujan?"
"Untuk kupakai jika tidak sedang bersama kamu, aku tak terlalu suka hujan."

Jika saja aku bisa memeluk dan mencium bibirmu saat itu, mungkin akan kulakukan. Tapi sepertinya terlalu drama, ditambah lagi sedang hujan deras. Oh iya, aku lupa, kita masih 'teman'.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Series: Gadis Kretek (2023)

Review Film: Petualangan Sherina 2, Membangkitkan Memori Masa Kecil

Series Celebrity di Netflix