Posts

Permohonan Restu Untuk Menikah

Bismillahirrahmanirrahim Bu, pak, ternyata Ratih butuh waktu 28 tahun untuk bisa tahu harta luar biasa nilainya yang Ratih punya selama ini. Dari dulu, Ratih kira semua yang ada memang sepatutnya ada. Ternyata Ratih beruntung, semua yang Ratih kira Ratih punya itu adalah hadiah, pemberian, nikmat, dan karunia. Dari sejak awal Ratih menangis saat baru berkenalan dengan dunia ini, hingga Ratih menangis saat sebesar ini, Bapak dan Ibu selalu ada. Selalu mengajari hal baik supaya Ratih tau caranya bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga bagi yang lain. Terima kasih dan maaf sepertinya takkan cukup untuk membalas semua yang Ibu dan Bapak berikan untuk Ratih. Hanya Allah yang sanggup, membalas semuanya. Bu, Pak, hari ini Ratih akan menambah halaman baru dengan sosok yang Ratih cintai. Insya Allah, dia akan bantu Ibu dan Bapak ikut membimbing Ratih menjadi manusia yang bermanfaat, yang lebih baik lagi. Atas izin Allah, sungguh pernikahan ini bisa terjadi berkat peran Ibu dan Bapa

Luapan Rindu

Waktu ternyata tak selalu menjadi jaminan penyembuh luka, pelipur lara. Mungkin aku belum temukan cara melepas rindu tanpa tetesan air mata. Aku menangis bukan karena mengutuki yang telah terjadi.  Di sana baik saja, ya? Lucu sekali saat kami seolah mengkhawatirkanmu, padahal kami yang kau khawatirkan. Jika saja kami mengetahui, maka seharusnya tak perlu mencemaskan segala prasangka yang bersarang.  Aku sedang menghitung hari. Menapaki jalan yang akan kupilih. Aku tau tak mudah. Tak pernah dijanjikan-Nya berjalan mudah, tapi jika bersabar maka Ia akan selalu bersama. Kini kau tak perlu berseragam. Tapi kumohon tetaplah saksikan. Aku sedang membangun kebahagiaanku yang lainnya. Tunggu kami, berkumpul kembali.

Untuk Adikku yang Cantik

Melalui seluruh mata yang ada padaku, kau terlihat cantik. Senyummu manis dengan barisan rapih gigimu. Kulitmu halus dan lembut seolah mandi susu dan dirawat madu.  Ceriamu, cairkan suasana dalam keluarga. Dan segala potensi yang masih kau sembunyikan itu, aku percaya pada saatnya nanti ia akan menemukan caranya. Jika bisa kugambarkan betapa beruntungnya aku mendapat kesempatan menjadi kakakmu, maka bayangkan saja betapa bahagia malam saat bulan dan bintang di sana. Maka bayangkan saja bagaimana bersyukurnya tangkai saat dedaunan bersemi padanya. Saat ada yang berusaha merampas cahayamu, keindahanmu, ingatlah bahwa mereka itu sia-sia. Kau adalah segala yang dititipkan-Nya padamu. Sang Esa yang paling mengertimu.  Jagalah titipan berharga itu. Jagalah dirimu. Cintai ia, seperti kami semua mencintainya.  Biarlah luka yang pernah mereka titipkan dijadikan sebagai kenangan, bahwa mereka telah gagal. Bahwa mereka terlalu buta untuk menemukan. Jangan membencinya, maupun pilihannya. Untuk adi

Our Love Story

Di antara mereka seraya ingin mengetahui lagi bagaimana kami bertemu hingga akhirnya mengikat janji.  Pertemuan kami sederhana. Berawal dari orang asing, kami sepakat untuk belajar bersama agar bisa bersanding.  Kami mengerti bahwa perjalanan belum berakhir, melainkan baru saja dimulai. Kami jawab takdir, itulah mengapa kisah ini membuat hati kami berdesir.

Perihal Luka

 Ternyata sedih ya saat ngeliat orang yang kita sayang lagi sedih.  Sedih saat ditinggalkan orang yang disayang memang bukan main-main rasa sakitnya. Bahkan beberapa orang bisa menjadi trauma. Kebanyakan orang merasa dirinya terlalu buruk hingga merasa tak pantas untuk dicintai. "Apa yang harus aku ubah?" tanyanya dengan lirih. " Mindset ", jawabku. Setelah ditinggalkan sepihak begitu saja, ia mulai berperang dengan dirinya, dengan kenangan buruknya, dengan masa lalunya, dengan luka barunya. Emosi negatif mulai merajai pikirannya. Cih, orang sebaik kamu mana mungkin tidak pantas dicintai. Yang benar saja! Jika dia tak sanggup mencintaimu atas keutuhan dirimu, maka peluangnya tak hanya berhenti di sana. Masih ada miliaran orang di muka bumi, come on. Jika dia meninggalkanmu setelah menjanjikanmu untuk menikah denganmu, lalu menemukan pasangan baru dan akan segera menikah, maka tak perlu meletakkan kesalahan seluruhnya pada dirimu. Hubungan itu tidak hanya dilakukan s

Kok Bisa Ya?

Image
Sejak beberapa hari lalu mulai banyak bermunculan video BCL yang sedang bercerita tentang kisah cintanya. Menyenangkan banget bisa punya kesempatan untuk nonton video itu karena ada banyak insight, yang bisa dipelajari. Menurut gue, menarik sih konsep videonya. Setelah dilihat lagi BCL baru saja melahirkan single terbarunya yang berjudul "12 Tahun Terindah". Kemudian video #LoveStory ini, yang dikemas menjadi 6 episode berdurasi sekitar 30 menit, menceritakan Love Story nya BCL. Di video itu juga BCL cerita bagaimana ia akhirnya memilih untuk #MelangkahLagi dari dukanya. Menariknya lagi, after effect  abis nonton video itu sih, gue kayak ngerasa this is too good to not be shared . So, here it is. Gue akan bahas poin-poin yang berkesan di gue. " I was looking for a partner, and I got the right person. He's not perfect, but he's perfect for me ." Ini memang soal preferensi aja sih. Tiap orang pasti punya seleranya sendiri soal pasangan atau teman hidup yang b

Kangen Nulis?

Image
Biasanya konteks kangen itu karena udah lama gak ketemu kan ya? Kangen gajian...mungkin udah lama gak gajian. Kangen pacar...mungkin udah lama gak ketemu pacar karena karantina. Kangen nulis? Yaelaaah tiiih kayak orang sibuk banget aja sampe setidak sempat itu buat nulis. Kalo nulis diary di kamar mah masih suka, meski gak tiap hari. Soalnya nulis di buku diary palingan yang baca aku sendiri. Kalo nulis di platform sosial yang bisa diakses banyak orang tuh kayak banyaaak aja pertimbangannya.  Ya memang sih, bicaralah yang baik atau diam. Atau "tuntutan" ngasih manfaat kalo mau nulis di public . Tapi....mana sempaaat....keburu mager. Trus gagal maning deh mau nulis. Takut salah ejaan, takut salah struktur kalimat, takut gak ada maknanya, dan beberapa ketakutan lainnya yang gak mau aku sebutin satu persatu hehehehe. Padahal, beberapa orang ada yang udah bisa mengontrol ketakutannya. kalo mau nulis, ya nulis ajaaaa (selama gak ada niatan menyakiti). Soal nanti gimana nyampe di