Posts

"Udah Isi Belum?"

Ternyata, bener juga ya, tiba juga saatnya aku memasuki pertanyaan itu. Jadi pagi ini, sekitar jam 6 pagi, aku nganterin suamiku ke depan karena dia mau berangkat kerja. Kebetulan ada ibu-ibu lewat, berpapasan lah kami. Kemudian salah satunya bertanya, "udah isi belum?" Awalnya aku bingung mau jawab apa. Tapi sekian detik kemudian, aku jawab aja, "alhamdulillah, udah bu tadi isi nasi goreng." Kemudian ia tertawa. Ternyata ini rasanya, bahagia melihat orang lain bahagia. Uuuuwww~ By the way , aku tau kalo tiap orang punya kapasitas coping dan kadar rentannya masing-masing, tapi jangan lupa juga kalo kita bisa milih loh. Kalo bisa, latihan yuk untuk gak menyandarkan kebahagiaan diri sendiri pada orang lain, begitu pun untuk kesedihan maupun kekecewaan. Kalo bisa... Tapi kalo mau, pasti bisa sih hehehe. Lagipula, mungkin yang bertanya semacam itu juga hanya berupaya untuk akrab, atau bahkan merasa sudah akrab, jadi menurutnya oke aja untuk nanya pertanyaan itu, kapanpu

Brainstorming

Disclaimer: Tulisan ini dibuat untuk berpartisipasi sebagai anggota Grup Nulis Bareng. Topiknya adalah Environment   “Bumi yang kita tinggali ini sudah tua, sudah banyak sekali masalahnya, pencemaran udara, perubahan iklim, blablabla….” Raina mulai bosan dengan pembahasan sejenis ini. Baginya, mereka hanya sibuk mengeluh. Padahal masih banyak yang bisa dilakukan. Mengeluh memang manusiawi, tapi mengeluh tanpa beraksi itu tak begitu berarti. Sosialisasi. Hah, bisa saja mereka.  “Eh, kenapa sih lo, Rai?” tanya Windy yang melihat raut wajah Raina seperti orang yang sedang bertarung dengan roh jahat agar tidak merasuki tubuhnya. “Masih berapa lama lagi sih ini? Bosen ih.” “Dikit lagi, 30 menitan lah” “Hmm, bangunin ya WIn kalo udah kelar.” Windy tak lagi terkejut, memang ada saja aksi sahabatnya ini. Orang dengan intelektualitas tinggi sepertinya memang mudah bosan. *** Siang ini Windy dan Raina sudah setuju untuk makan siang di kantin Teknik. Setelah memohon pada Raina, ia akhirnya mau ju

Permohonan Restu Untuk Menikah

Bismillahirrahmanirrahim Bu, pak, ternyata Ratih butuh waktu 28 tahun untuk bisa tahu harta luar biasa nilainya yang Ratih punya selama ini. Dari dulu, Ratih kira semua yang ada memang sepatutnya ada. Ternyata Ratih beruntung, semua yang Ratih kira Ratih punya itu adalah hadiah, pemberian, nikmat, dan karunia. Dari sejak awal Ratih menangis saat baru berkenalan dengan dunia ini, hingga Ratih menangis saat sebesar ini, Bapak dan Ibu selalu ada. Selalu mengajari hal baik supaya Ratih tau caranya bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga bagi yang lain. Terima kasih dan maaf sepertinya takkan cukup untuk membalas semua yang Ibu dan Bapak berikan untuk Ratih. Hanya Allah yang sanggup, membalas semuanya. Bu, Pak, hari ini Ratih akan menambah halaman baru dengan sosok yang Ratih cintai. Insya Allah, dia akan bantu Ibu dan Bapak ikut membimbing Ratih menjadi manusia yang bermanfaat, yang lebih baik lagi. Atas izin Allah, sungguh pernikahan ini bisa terjadi berkat peran Ibu dan Bapa

Luapan Rindu

Waktu ternyata tak selalu menjadi jaminan penyembuh luka, pelipur lara. Mungkin aku belum temukan cara melepas rindu tanpa tetesan air mata. Aku menangis bukan karena mengutuki yang telah terjadi.  Di sana baik saja, ya? Lucu sekali saat kami seolah mengkhawatirkanmu, padahal kami yang kau khawatirkan. Jika saja kami mengetahui, maka seharusnya tak perlu mencemaskan segala prasangka yang bersarang.  Aku sedang menghitung hari. Menapaki jalan yang akan kupilih. Aku tau tak mudah. Tak pernah dijanjikan-Nya berjalan mudah, tapi jika bersabar maka Ia akan selalu bersama. Kini kau tak perlu berseragam. Tapi kumohon tetaplah saksikan. Aku sedang membangun kebahagiaanku yang lainnya. Tunggu kami, berkumpul kembali.

Untuk Adikku yang Cantik

Melalui seluruh mata yang ada padaku, kau terlihat cantik. Senyummu manis dengan barisan rapih gigimu. Kulitmu halus dan lembut seolah mandi susu dan dirawat madu.  Ceriamu, cairkan suasana dalam keluarga. Dan segala potensi yang masih kau sembunyikan itu, aku percaya pada saatnya nanti ia akan menemukan caranya. Jika bisa kugambarkan betapa beruntungnya aku mendapat kesempatan menjadi kakakmu, maka bayangkan saja betapa bahagia malam saat bulan dan bintang di sana. Maka bayangkan saja bagaimana bersyukurnya tangkai saat dedaunan bersemi padanya. Saat ada yang berusaha merampas cahayamu, keindahanmu, ingatlah bahwa mereka itu sia-sia. Kau adalah segala yang dititipkan-Nya padamu. Sang Esa yang paling mengertimu.  Jagalah titipan berharga itu. Jagalah dirimu. Cintai ia, seperti kami semua mencintainya.  Biarlah luka yang pernah mereka titipkan dijadikan sebagai kenangan, bahwa mereka telah gagal. Bahwa mereka terlalu buta untuk menemukan. Jangan membencinya, maupun pilihannya. Untuk adi

Our Love Story

Di antara mereka seraya ingin mengetahui lagi bagaimana kami bertemu hingga akhirnya mengikat janji.  Pertemuan kami sederhana. Berawal dari orang asing, kami sepakat untuk belajar bersama agar bisa bersanding.  Kami mengerti bahwa perjalanan belum berakhir, melainkan baru saja dimulai. Kami jawab takdir, itulah mengapa kisah ini membuat hati kami berdesir.

Perihal Luka

 Ternyata sedih ya saat ngeliat orang yang kita sayang lagi sedih.  Sedih saat ditinggalkan orang yang disayang memang bukan main-main rasa sakitnya. Bahkan beberapa orang bisa menjadi trauma. Kebanyakan orang merasa dirinya terlalu buruk hingga merasa tak pantas untuk dicintai. "Apa yang harus aku ubah?" tanyanya dengan lirih. " Mindset ", jawabku. Setelah ditinggalkan sepihak begitu saja, ia mulai berperang dengan dirinya, dengan kenangan buruknya, dengan masa lalunya, dengan luka barunya. Emosi negatif mulai merajai pikirannya. Cih, orang sebaik kamu mana mungkin tidak pantas dicintai. Yang benar saja! Jika dia tak sanggup mencintaimu atas keutuhan dirimu, maka peluangnya tak hanya berhenti di sana. Masih ada miliaran orang di muka bumi, come on. Jika dia meninggalkanmu setelah menjanjikanmu untuk menikah denganmu, lalu menemukan pasangan baru dan akan segera menikah, maka tak perlu meletakkan kesalahan seluruhnya pada dirimu. Hubungan itu tidak hanya dilakukan s