Review Film: Petualangan Sherina 2, Membangkitkan Memori Masa Kecil


Sinopsisnya dulu...
Sherina yang dulu masih SD, anak baru pindahan dari Jakarta ke Bandung, sekarang di Petualangan Sherina 2 ini udah beranjak dewasa. Sekarang Sherina udah jadi jurnalis kondang di NexTV. Awalnya ia dan tim ditugasin untuk liput tentang Davos di Swis, tapi mendadak atasannya mengubah rencana itu dan memutuskan kalo Sherina dan tim lebih cocok meliput pelepasan Orangutan di hutan Kalimantan.

Meski awalnya kesal, tapi Sherina dan tim berangkat juga ke Kalimantan. Nah, di sinilah Sherina ketemu lagi sama Sadam, musuhnya waktu SD lalu sempat jadi sahabatnya hingga SMA, tapi kemudian kehilangan kontak. Di Orangutan Kalimantan (OUKAL) inilah reuni mereka kembali menciptakan momen petualangan bersama.

Petualangan mereka dimulai ketika acara pelepasan Orang Utan itu ternyata diselundupi oknum yang kerjasama dengan orang yang mau jual bayi orangutan ke Syailendra, saudagar kaya di Jakarta. Sherina memutuskan untuk mengejar pencuri Sayu, si bayi orangutan yang jadi terpisah sama ibunya. Pengejaran pencuri ini juga dibantu sama anak hutan, Sindai yang dulu pernah menyelamatkan orangutan saat kebakaran hutan. Untuk keseruan kisahnya, nonton deh di Bioskop hehee.

Sekilas tentang Lagu-lagunya...
Petualangan Sherina ini kan emang drama musikal ya, beberapa lagu tuh diadopsi dari film Petualangan Sherina yang pertama dulu waktu masih kecil, tapiiii liriknya ada perubahan, dan aku suka sama liriknya. Selain rimanya bagus, komposisi diksinya juga pas gitu, jadi gak terkesan maksain. Suara Sherina dan Sadam pas nyanyi juga enak banget didenger. Jadi membangkitkan memori masa kecil, tapi berasa ikutan tumbuh bareng mereka. Apalagi kali ini ada Isyana dan lagu yang dibawain juga ada vibes operanya gitu, sangat memanjakan telinga.

Dari Segi Karakternya...
Karakter yang paling kusuka adalah Sadam. Sadam yang sekarang terlihat udah kenal dirinya, dia tau apa yang dia mau. Bagian yang paling berkesan itu pas konflik sama Sherina pas lagi pengejaran pencuri Sayu, Sadam ngasih tau Sherina kenapa dia sempat menjauhinya dulu. Karena menurut Sadam, Sherina gak bisa menghargai pilihan hidupnya. Meskipun sempat kesal karena ternyata Sherina belum berubah, tapi Sadam masih mau nasehatin, dan bahkan masih  mau ngajakin liburan bareng. 

Karakter Sherina yang menarik itu menurutku dia berani ngikutin instingnya. Sherina ini percaya diri dan cenderung berpikir jangka pendek, jadi ada beberapa momen jadi terkesan ceroboh gitu. Ternyata berani aja gak cukup ya, perlu juga pertimbangan strategis biar lebih menyeluruh. Maksudnya, gak melulu hidup di dunia ini tuh tentang diri kita sendiri, ada beberapa hal lain yang juga perlu dipertimbangkan.

Sekilas tentang orang tua Sherina, aku suka karena mereka begitu suportif dan peka sama anaknya. Sadar kalo anaknya lagi sedih, mau nanyain kenapa sedih, dan bahkan ngasih pandangan lain yang akhirnya jadi memperkaya sudut pandang si anak. Ngasih pandangan lain loh ya, bukan minta si anak pake sudut pandang mereka aja ehehee. Keliatan juga kalo orang tua Sherina begitu mengenal karakter anaknya, dan mereka keliatan bangga sama Sherina. Menyenangkan deh liat mereka.

Ada juga karakter menarik lainnya yaitu Syailendra. Dia ini orang kaya raya banget, punya istri cantik namanya Ratih. Syailendra begitu mencintai istrinya, hingga semua yang diinginkan istrinya ini akan dikabulkan sama dia, termasuk permintaan yang menurut kita gak masuk akal gitu. Kayaknya emang udah lumpuh aja logikanya Syailendra kalo udah menyangkut Ratih ini. Kalo karakter Ratih ini sejujurnya nyebelin banget sih, tapi dibawain secara komedi sama Isyana, jadi bikin terkagum-kagum sama Isyana, nyanyi luar biasa, akting juga keren ternyata.

Satu lagi yang menarik, karakternya Aryo teman Sherina yang jadi kameramen. Dia ini lucu banget, celetukannya lucu lucu. Tipikal temen yang seru sih si Aryo ini. Dia bahkan peka banget, sampe ada aja idenya buat minta Sadam nemenin Sherina ke pesta Annivnya Syailendra dan Ratih. 

Sekarang coba ambil hikmahnya...
Tiap kisah, meskipun fiksi, pasti selalu punya hikmahnya, tinggal kita mau ambil apa lewatin aja. Dari Petualangan Sherina 2 ini, salah satu hikmah yang kuambil 'Life happens'. Iya, hidup gak selalu berjalan seperti yang kita rencanakan. Tapi bisa jadi, kejadian di luar dugaan kita itu malah yang bisa bikin kita jadi lebih baik. Misalnya kayak Sherina yang ternyata gak jadi ke Swis, tapi malah ke hutan Kalimantan. Meskipun awalnya kesel, tapi setelah diterima dan dijalani, Sherina jadi bisa ketemu sahabatnya yang lama kehilangan kontak, Sadam. Dari pertemuan kembali itu juga Sherina jadi tau sisi dirinya yang rasanya butuh diperbaiki.

Dari kisah Syailendra dan Ratih, yang bisa kuambil hikmahnya adalah mencintai itu bukan berarti harus selalu memberikan segala yang diinginkan oleh pasangan. Tetep perlu pertimbangan, karena bisa jadi ada keinginan yang ternyata malah mencelakai. So, be wise~

Poin menarik lainnya adalah skill leadership-nya Sadam. Dia bisa mikir cepat, dengerin rekannya, ambil keputusan. Dia juga mau tanggung jawab meskipun kekacauan itu bukan ulah dia, tapi sebagai Project Manager ia sadar kekacauan ini juga jadi bagian tanggung jawabnya. Ada momen yang bikin gregetan tuh pas Sayu udah berhasil di tangan Sadam, tapi Sherina mau liat muka penjahatnya. Akhirnya ditodong senjata, diancam, terpaksa Sayu harus pindah ke tangan penjahat dan mereka melarikan diri. Sadam sempet kesal sama Sherina, tapi dia gak nyalahin, dia ngasih tau kesalahan Sherina tapi Sadam tetap merasa dia harus bertanggung jawab. 

Closing...
Pokoknya, intinya film ini bagus. Thanks Mba Mirles dan tim yang udah sukses garap film ini dengan mengagumkan. Jadi pengen join timnya Mba Mirles hehehehehe.

Selamat nonton buat yang belom nonton, buat yang udah nonton gimana pendapatnya?

Comments

Popular posts from this blog

Review Series: Gadis Kretek (2023)

Series Celebrity di Netflix